Selasa, April 5

ptk_download_Peningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Pada Pelajaran IPS Melalui Media Internet “Google Eart”

Berdasarkan observasi awal terhadap guru dan beberapa siswa kelas V SDN Kesamben I Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban, kondisi pembelajaran IPS yang dilakukan di kelas masih cenderung masih berpusat pada guru (teacher centered), textbook centered, dan monomedia. Permasalahan pembelajaran yang dihadapi baik oleh guru maupun siswa adalah motivasi belajar yang kurang, dikarenakan siswa merasa jenuh terhadap penjelasan guru dan juga hubungan antar siswa yang terkesan individual sehingga berdampak pada kurang optimalnya motivasi belajar siswa dan akhir dari semua itu adalah hasil belajar yang kurang memuaskan.
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah pikir, olah rasa dan olahraga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksud untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis kompetensi sumber daya alam.
Bertolak dari permasalahan tersebut maka dalam maka pembelajaran khususnya pemanfaatan media pembelajaran multimedia interaktif dengan model pembelajaran yang berbasis pendekatan PAKEM bisa dijadikan salah satu instrumen yang dapat mendorong siswa untuk lebih giat belajar dengan suasana yang menyenangkan dan tidak membosankan sehingga siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini, diantaranya (1) bagaimanakah peningkatan motivasi siswa kelas V SDN Kesamben I dalam pembelajaran IPS materi mengenal keragaman kenampakan alam di Indonesia dengan menggunakan media internet “Google Eart”?, (2) Bagaimanakah peningkatan aktivitas siswa kelas V SDN Kesamben I dengan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray?, (3) Bagaimanakah hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi mengenal kenampakan alam di Indonesia dengan menggunakan media internet ”Google Eart” dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray?
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (action research) yaitu suatu studi sistematis terhadap praktik pembelajaran di kelas yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas dan hasil belajar. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi lembar observasi, lembar catatan lapangan, format penilaian dan dokumen. Untuk menjawab masalah tersebut maka teknik analisa yang digunakan melalui lembar observasi tindakan guru dalam dalam pembelajaran pada siklus 1 dan siklus 2. Sedangkan teknik analisa yang digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa adalah menggunakan format observasi penilaian motivasi belajar siswa yaitu dengan cara membandingkan skor penilaian motivasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II.
Pelaksanaan pemanfaatan media internet “Google Eart” dengan model Pembelajaran “Two Stay Two Stray” dilakukan dalam dalam dua siklus, masing-masing siklus adalah satu kali pertemuan. Hal ini karena telah disesuaikan dengan program semester yang telah disusun oleh pihak sekolah. Pada setiap pertemuan terdiri dari tiga tahap sesuai dengan rencana pembelajaran yang disusun, yakni tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan media internet “Google Eart” dengan model Pembelajaran “Two Stay Two Stray” dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SDN kesamben I Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban pada mata pelajaran IPS. Adanya peningkatan motivasi belajar siswa dapat dilihat dari skor hasil penilaian observasi motivasi belajar siswa pada siklus I yaitu sebesar 65,71 dan pada siklus II sebesar 77,63. Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS materi mengenal keragaman kenampakan alam di Indonesia pada siklus I yaitu sebesar 66 dan pada siklus II sebesar 68,21.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan guru sebaiknya lebih intensif dalam memanfaatkan media dalam pembelajaran, sehingga dalam pembelajaran tidak monoton Pemilihan media harus tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran, penggunaan media pembelajaran harus disajikan dengan manarik sehingga ada perubahan pola pikir siswa dalam pembelajaran, oleh karena itu guru harus dapat membuat skenario pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dan pihak sekolah seharusnya lebih melengkapi sarana pembelajaran untuk menunjang proses pembelajaran.
Selengkapnya bisa didownload

Tidak ada komentar: